Tahu Cukup dan Tahu Batas

Orang yang menjadi budak sebuah nafsu keinginan selalu dihantui perasaan serba salah, gelisah dan tidak tenang. Bila keinginannya tidak tercapai, menjadi frustasi, kecewa berat dan stress. 

Ada juga orang yang sudah hidup berlebihan, masih merasa belum cukup dan belum puas. Nafsu keinginan tidak membuat orang menjadi cukup dan puas. Seperti minum ait laut menjadi haus dan semakin haus. 

Ada pepatah berkata bahwa *" Bahagia dan Kaya hanya bagi orang yang tahu cukup." *

Ada kisah cerita yang menarik pada jaman dahulu, ada seorang pedagang kecil yang pandai membuat tahu lalu menjualnya. Karena terkenal sangat lezat dan enak, dalam setengah hari semua tahunya sudah terjual habis.

Setelah makan malam bersama keluarganya, dia duduk santai di depan rumah sambil memainkan rebab (biola)-nya. Dia sangat menikmati hidupnya yang dirasa cukup. 

Karena usahanya berhasil, ada seorang emodal yang datang ingin menambah dan menanam modal untuk memperbesar usahanya. Lalu dia tergoda dengan dan bermimpi usahanya menjadi lebih besar dan dia menjadi orang kaya raya. 

Setelah modal bertambah dan usahanya semakin membesar, keuntungan yang besar juga didapatnya juga karyawannya bertambah banyak. Dia menjadi ekstra sibuk siang maupun malam. Sejak itu tetangganya tidak pernah mendengar suara rebabnya.

Hidupnya menjadi penuh kesibukan dan ketegangan, karena tidak punya waktu lagi untuk bersantai di rumahnya seperti dulu. 

Pada suatu ketika dia memutuskan untuk mengembalikan semua uang kepada si penanam modal. Dia memulai usahanya seperti dulu lagi, dalam skala kecil seperti dulu. 

Lalu dia pun berkata, "small is beautifull!"

"Tahu cukup tidak menjadi hina
Tahu batas terhindar dari bahaya.
Tidak ada yang lebih besar daripada keserakahan 
Orang yang merasa cukup selamanya berkecukupan."

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Tahu Cukup dan Tahu Batas"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel